JellyPages.com

Sabtu, 31 Desember 2011

Kemuliaan seorang Wanita


 Beberapa waktu yang lalu dapet ilmu dari mas Pidi Winata, antara lain ada yang dikatakan bahwa kita semua adalah orang-orang pilihan. Terus ada lagi yang membuat saya tertarik yaitu “emansipasi wanita” terus googling deh ke mbah google.. dan ada sebuah artikel yang menarik hati
 Check This Outtt,…..

 "Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya. 
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki
9. Dll.
Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ".
Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?
1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta
disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan diminta pertanggungjawabannya terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. 
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita... kan ?
Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / perbuatan mereka. (emansipasi ala western)
Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia."
Semoga Bermanfaat ^_^

Jumat, 18 November 2011

8 Keterampilan Mengajar

Menjadi seorang guru merupakan sebuah profesi yang berbeda dengan profesi profesi lainnya. Ketika kita memutuskan untuk menjadi seorang guru, yang dihadapi adalah siswa dengan berbagai macam karakter dan kondisi yang berbagai macam bentuk, jenis dan rupanya. Guru juga dituntut untuk dapat mendidik siswanya menjadi pribadi yang baik, tidak hanya sekadar menyampaikan ilmu pengetahuan saja. Membina kepribadian dan mental siswa juga sangat diperllukan. Oleh karena itu, seorang guru harus mempunyai ketrampilan dalam mengajar.
Keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh guru diantaranya adalah sebagai berikut. Keterampilan yang pertama adalah keterampilan memberikan penguatan pada siswanya. Seorang guru bukan hanya bertugas untuk menyampaikan ilmu saja tetapi juga berkewajiban mendidik siswa tersebut menjadi siswa yang baik dan memiliki mental yang kuat. Suatu waktu ketika murid sedang dalam kondisi psikologi yang kurang baik, maka guru harus memberikan penguatan pada siswanya. Penguatan dapat berupa macam bentuknya, sehingga siswa dapat kembali bersemangat dan berminat untuk mengikuti proses pembelajaran lagi. Dalam film ini Mr. Clark adalah sosok yang mampu memberi penguatan pada para siswanya setiap saat. Terlebih ketika siswanya sedang dalam kondisi mental tertekan dan kurang percaya diri, saat mereka tidak yakin akan kemampuannya untuk dapat lulus ujian nasional. Mr. Clark berusaha memberikan semangat pada para siswanya dengan berbagai macam cara. Dia juga menjanjikan akan terus berusaha membant mereka.
Keterampilan yang kedua adalah keterampilan membuka dan menutup kelas. Keterampilan ini sangat mutlak dibutuhkan dalam sebuah proses pembelajaran. Menurut Munif Chatib (2010) dalam bukunya Gurunya Manusia dikatakan bahwa sepuluh menit awal pembelajaran adalah gambaran secara umum dari proses pembelajaran yang akan berlangsung satu jam ke depan. Dalam bukunya tersebut, dikatakan bahwa jika kita berhasil membuat siswa tertarik pada kita dan pada apa yang kita sampaikan pada awal pertemuan maka kita akan mendapatkan perhatian dari para siswa untuk beberapa jam ke depan. Mereka merasa tertarik dengan pembukaan yang kita lakukan selanjutnya mereka akan terus mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh daya tarik. Mr. Clark pun juga berhasil menerapkan keterampilan tersebut dengan baik dan membuat siswa siswanya mengikuti pelajaran dengan penuh antusias, meskipun pada awal tatap muka di kelasnya dia kurang dihargai oleh para siswanya.
Keterampilan ketiga yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan menjelaskan. Guru dalam kegiatan pembelajaran setiap harinya dituntut untuk dapat menjelaskan materi tersebut. Adalah memberikan informasi yang diorganisasi secara sistematik kepada siswa. Tujuan dari keterampilan ini adalah membantu siswa memahami permasalah, membeantu siwa memahami konsep, melibatkan siswa untuk berpikir, mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahaman. Sedangkan komponen yang terlibat adalah kejelasan akan kata-kata, ungkapan suara dan penggunaan kalimat, penggunaan contoh dan ilustrasi yang kontekstual, pemberian tekanan pada hal-hal yang dianggap penting, dan mendorong siswa untuk memberikan balikan. Dalam film tersebut, nampak keterampilan menjelaskan yang dilakukan oleh Mr Clark saat di kelas. Bahkan kebanyakan Mr. Clark memberikan penjelasan pada siswanya dengan metode Ceramah.
Keterampilan keempat adalah keterampilan  mengelola kelas adalah keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi kelas agar tetap bermakna dan kondusif untuk belajar. Tujuannya mendorong siswa mengembangkan tanggungjawab indiviu terhadap tingkah laku, membantu siswa mengerti arah tingkah laku yang sesuai nilai dan norma. Sedangkan komponennya terbagi menjadi dua prefentif yaitu hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum terjadi dan represif yaitu hal-hal yang perlu dipersiapkan setelah terjadi. Dalam film ini dapat dilihat ketika terdapat kegaduhan di kelasnya, namun Mr. Clark dengan begitu gesitnya menangani kelas tersebut sehingga kelasnya menjadi kondusif kembali.
Keterampilan kelima adalah keterampilan bertanya. Keterampilan ini merupakan kemampuan bagaimana guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa dalam proses pembelajaran baik pertanyaan dasar maupun pertanyaan lanjut. Salah satu tujuannya adalah agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran. Sedangkan komponennya;
-          pertanyaan jelas dan singkat
-          pemberian acuan
-          pemindahan giliran
-          penyebaran pertanyaan
-          pemberian waktu berpikir
-          antuasias terhadap jawaban siswa
-          pemberian tuntunan
-          urutan pertanyaan
Contoh dalam film tersebut adalah keterampilan bertanya tersirat pada adegan Mr Ron Clark bertanya pada para siswanya dengan memberikan pertanyaan kemudian menunjuk satu per satu siswanya.
Keterampilan yang ke enam adalah keterampilan mengadakan variasi. Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi ini dapat berwujud berbagai perubahan atau perbedaan yang sengaja diciptakan untuk memberikan suatu kesan yang unik dan menarik. Variasi ini pada hakikatnya sengaja dibuat agar siswa tidak bosan. Selain itu ada pula beberapa tujuan lain yaitu:
Ø  meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu,
Ø  mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan meneliti hal-hal yang baru,
Ø  melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta
Ø  meningkatkan kadar keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu:
1.      variasi dalam gaya mengajar,
2.      variasi dalam pola interaksi, dan
3.      variasi dalam penggunaan media.
Dalam film The Ron Clark Story ini dapat dilihat dalam metode yang dilakukan oleh Mr. Clark dalam mengajar siswanya, dia memadukan metode mengajarnya pada setiap kali pertemuan. Dia memberika variasi ketika dia menerangkan pada siswanya dengan  intonasi dan gaya bicara yang berbeda dengan memberikan penekanan pada hal-hal tertentu.
Keterampilan ketujuh yang seharusnya dimiliki oleh keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Diskusi ini harus memiliki tujuan yang jelas dan terkait dengan h-hal yang sesuai dengan materi yang dibahas. Dalam membimbing diskusi kelompok, agar lebih efektif, seorang guru hendaknya menguasai 6 komponen penting. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Memusatkan Perhatian
2.      Memperjelas masalah atau uraian Pendapat
3.      Menganalisis pandangan
4.      Meningkatkan uraian
5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi menutup diskusi.
Keterampilan yang terakhir yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan mengajar kelompok kecil dan peroangan. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan ini ditandai dengan beberapa ciri-ciri sebagai berikut.
1.      Terjadi interaksi yang akrab dan sehat  antara siswa dan guru atau sebaliknya.
2.      Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara kemampuan, dan minatnya sendiri.
3.      Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
4.      Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.



Sumber: 
  •    Udin S Winaputra. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka.   Jakarta.
  •       Munif Chatib. 2010. Gurunya Manusia. Kaifa Learning. Jakarta. 

Cerita Film The Ron Clark Story

The Ron Clark Story


The Ron Clark Story adalah film yang bersumber dari sebuah kisah yang kemudian diadaptasikan menjadi film ini. Tokoh utama dalam film ini adalah  Ron Clark, seorang guru yang sangat inovatif, kreatif dan bersemangat. Dia adalah seorang guru yang sangat menginspirasi siswanya. Ron Clark atau Mr. Clark semula menjadi guru di Snowden Elementary school di Aurora, North California pada tahun 1994. Mr. Clark menjadi guru di sana selama 4 tahun, dan membuat sekolah dasar tersebut menjadi sekolah dengan nilai kelulusan yang memuaskan. Akhirnya ia memutuskan untuk berpindah ke luar kota. Sebenarnya keluarga dan guru di sekolah tersebut menyesalkan kepindahan Mr. Clark.
Sesampainya Clark di New York, ia segera mencari sekolah umum untuk dapat mengajar di sana. Dalam usahanya menjadi guru di New York, ia sempat ditolak, namun akhirnya dia menemukan sekolah barunya yaitu “INNER HARLEM ELEMENTARY SCHOOL”. Ia diterima di sekolah tersebut tepat ketika ada seorang guru yang keluar dari sekolah tersebut. Selanjutnya ia diajak Mr. Turner, kepala sekolah SD Harleem untuk berkeliling sekolah dan ditunjukkan kelas yang akan Mr. Clark ajar. Sebelum ia mengajar kelasnya, terlebih dahulu dia mengunjungi rumah dan orang tua masing-masing siswanya. Saat mengunjungi siswanya ia menemukan berbagai kondisi dan latar belakang yang sangat berbeda.
Ketika Mr. Clark masuk ke kelasnya untuk pertama kalinya, dia melihat kondisi yang begitu heterogen. Mereka begitu acuh terhadap gurunya dan sama sekali tidak menghargainya. Mr. Clark mencoba untuk menyesuaikan dengan kondisi siswanya yang  mendapat label “kelas yang tidak diinginkan”. Dia selanjutnya menerapkan beberapa aturan dalam kelasnya dan peraturan yang pertama kali dibuat adalah menjadikan kelas tersebut sebagai keluarga. Mr Clark sangat menekankan keberadaan mereka sebagai sebuah keluarga yang harus saling membantu, menghargai dan menyayangi.
Selama masa-masa awal mengajar, Mr. Clark mengalami berbagai macam kendala yang justru kebanyakan didatangkan oleh para siswanya sendiri. Mulai dari kebiasaan mereka yang tidak menghargai kawan maupun gurunya, berkelahi, dan kenakalan-kenakalan lain. Terlebih ketika ia membalikkan meja siswanya yang bernama Shemika, ia merasa menyesal dan putus asa. Ketika harus menghadapi kondisi yang sangat sulit dan tidak mendapatkan perhatian dan rasa hormat dari para muridnya, Mr. Clark merasa putus asa dan berniat untuk berhenti mengajar di SD Harleem. Untungnya ada salah seorang teman Clark yang bernama Maurice, ia adalah seorang wanita yang dikaguminya. Maurice memberinya semangat agar tetap berjuang dan membuktikan bahwa dirinya mampu. Berkat dorongannya itu, akhirnya Clark mengurungkan niatnya untuk menyerah dan kembali mengajar di kelasnya keesokan harinya.
Selain itu, muncul juga masalah dari Mr. Turner yang merupakan kepala sekolah di SD tersebut. Ia merasa kurang cocok dengan gaya pembelajaran yang dilakukan oleh Mr. Clark, bahkan dia sempat menekan Mr. Clark dengan mengatakan “My school, my rule, my way”. Mr. Turner pun juga hanya berorientasi pada nilai dan kelulusan seluruh siswanya, sehingga ia kurang percaya dengan metode yang dilakukan oleh Mr. Clark dan terus menuntut agar seluruh siswanya lulus.
Dalam mengajar siswanya Mr. Clark menggunakan metode-metode yang lain daripada yang lain. Dia menggunakan metode yang disukai dan dapat membuat siswanya merasa nyaman dan senang selama proses pembelajaran. Entah dengan menggunakan radio tape, berjalan jalan, bergaya slengekan, bahkan ia tak sungkan untuk duduk di atas meja dimana biasanya hal itu adalah hal yang tidak sopan, apalagi jika dilakukan oleh seorang guru. Dia mencoba mendalami siswa siswanya yang memiliki masalah satu per satu kemudian dia berusaha menanganinya. Dia rela mengorbankan waktunya untuk membantu siswanya agar dapat belajar dan menjadi lebih baik lagi.
Mr. Clark adalah seorang guru yang dapat melihat potensi-potensi kecerdasan dan bakat  yang dimiliki oleh para siswanya dengan baik. Bahkan kini ia dapat membuat siswa-siswannya mulai untuk mencintainya. Dia bekerja keras untuk membuat para siswanya dapat belajar Dengan baik. Dia meluangkan waktunya untuk memberikan pelajaran tambahan bagi para siswanya secara privat. Bahkan sampai-sampai dia tidak menghiraukan kondisi kesehatannya. Ketika waktu tinggal beberapa pekan sebelum Ujian nasional dilakukan, berbagai macam usaha dan kerja keras telah dilakukan Mr. Clark, pikirannya semakin mendapatkan tekanan hebat dan tenaganya terforsir, hingga membuat badannya dalam kondisi yang tidak baik. Ketika ia harusnya dirawat di rumah sakit dia masih saja nekat mengajar. Hingga ia jatuh pingsan ketika mengajar di Depan kelas.
Ketika seorang guru dirawat di rumah sakit, tentu saja proses pembelajaran di kelasnya pun akan terhenti. Namun tidak demikian pada kelas Mr. Clark, dia tetap mengajar siswanya dengan menggunakan rekaman videonya dari Rumah sakit. Dibantu oleh Maurice, Clark mebuat  video guna diberikan pada siswanya di kelas. Sungguh seorang guru yang luar biasa. Seminggu sebelum Ujian Nasional Mr. Clark sudah masuk kembali ke kelasnya. Dia hanya sekedar mengulang dan memberikan penguatan-penguatan pada siswanya. Kelas Mr. Clark kini menjadi sebuah kelas yang sangat berbeda dengan kondisi awal, rasa kekeluargaan yang terbangun kini menjadi semakin erat.
Ketika hari pelaksanaan Ujian Nasional Mr. Clark jusstru merasa cemas dan tegang memikirkan siswanya. Dan ketika ujian berakhir, nampak terdapat ekspresi lega dari raut wajah Mr. Clark. Selanjutnya Mr. Clark mengajak seluruh siswanya ke DE PHANTOM of de Opera, sebagai hadiah dan sekaligus refreshing setelah mengerjakan ujian Nasional. Saat para siswa mendapat tiketnya, terlihat mereka begitu senang dan bersemangat.
Malam menjelang ketika pertunjukan dimulai, dan hujan gerimis pun mengiringinya. Sebelum memasuki ruang pertunjukan, Clark menghitung jumlah muridnya dan ternyata ada salah seorang muridnya yang tidak ada, Tisha namanya siswanya yang sangat berbakat dalam hal menggambar. Sontak setelah itu dia kemudian mencari anak tersebut ke rumahnya, namun Mr. Clark tidak bertemu dengannya. Selanjutnya dia mencari ke sebuah tempat dimana Tisha biasa berada. Dan dia menemukan bahwa  Tisha dianiaya oleh orang tuanya. Selanjutnya dia diajak oleh Mr. Clark tinggal sementara di rumah Mr. Turner.
Ketika hasil telah diperoleh, pada hari itu Mr. Clark mengundang orang tua siswa guna menyaksikan pengumuman nilai dari putra-putrinya. Di tengah-tengah acara itu, Mr. Turner tiba-tiba masuk dan memberikan surat pengumuman. Isi dari surat tersebut adalah memberitahukan bahwa niai dari salah satu siswanya merupakan nilai tertingggi dalam Ujian nasional, bahkan nilai rata-rata kelas itu yang terbaik dan mengalahkan nilai rata-rata kelas unggulan. Kelas pun sontak menjadi riuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Ungkapan rasa puas dan bahagia nampak begitu terlihat pada wajah Mr. Clark. Atas semua hal yang didapat oleh para siswa tersebut, mereka memberikan penghargaan pada Mr. Clark sebagai guru terbaik.
Dalam kesempatan tersebut bahkan Shemica sebagai perwakilan dari teman-temannya mengatakan  ”Mr. Clark, terimakasih untuk selalu berada disana bahkan ketika kami tidak sedang menginginkannya, kau memberikan kami inspirasi.” Mr. Clark memang bukanlah sekadar guru dalam artian tradisional, ia memandang profesinya sebagai sebuah panggilan hidup. Pada akhirnya siswa siswa Mr. Clark melanjutkan ke beberapa sekolah sekolah lanjutan terbaik di Kota New York. 

First Posting

This is my first posting in my blog.